Sunday 30 August 2015

Battle Of Surabaya, Semoga Menjadi Pelopor Animasi Indonesia

Akhirnya…, bisa nonton Battle Of Surabaya juga, walaupun sempat tertunda. Akhirnya, rasa penasaran ane terbayar sudah selama dua tahun. Biar kaya orang-orang ah…, ceritanya ane mau review film tersebut. Secara keseluruhan ane sih…, cukup puas dengan film animasi 2D buatan anak negeri ini. Dari alur ceritanya, grafiknya walaupun masih ada yang belum halus (gaya banget…, kaya bisa bikin aje), dan soundnya cukup baik.

Battle Of Surabaya menceritakan seorang anak yang bernama mousa, yang merupakan seorang tukang semir sepatu.Yang didapuk menjadi kurir bagi perjuangan pejuang arek-arek Suroboyo dan TKR dalam peristiwa pertempuran dahsyat 10 November 1945  di Surabaya. Musa dipercaya sebagai kurir surat dan kode-kode rahasia yang dikombinasikan dengan lagu-lagu keroncong dari Radio Pemberontakan Rakyat Indonesia yang didirikan Bung Tomo. Berbagai peristiwa dilalui Musa sebagai kurir, kehilangan harta dan orang-orang yang dikasihi menjadi konsekuensi tugas mulia tersebut.

Pokoknya cerita dalam film ini lengkap dah…, ada cerita perjuangannya, sedihnya, cerita cintanya, pengkhianatan dan ada humornya juga.

Cerita perjuangannya jelas, judulnya aja “Battle Of Surabaya”, yang menceritakan perjuangan para pahlawan Indonesia mempertahankan kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada perang surabaya 10 November  1945. Terus kisah cintanya, ya…, antara Mousa dan Yumna, seorang gadis yang pemberani dan merupakan mantan anggota kipas hitam. Eh…, Mas Danu juga suk
a sama Yumna. Tapi sih Yumna sayang sama mas Danu hanya sebagai kakaknya, kasihan ya mas Danu, yang sabar mas…, hehehehhe.

Cerita pengkhianatannya…, ternyata mas Danu anggota kipas hitam juga, yang sedang bekerja sama dengan penjajah, dan memberitahu keberadaan mousa sebagai kurir yang memberitahu kode-kode rahasia antar pejuang. Tapi akhirnya mas Danu sadar akan kesalahannya dan tewas saat melindungi Mousa dari kejaran para penjajah.

Cerita sedihnya, saat  kapten yoshimura meninggal, saat ibunya Mousa meninggal karena desanya Mousa dibakar oleh penjajah, dan yang paling sedih saat Yumna harus tewas ketika membebaskan Mousa dari sekapan kipas hitam. Cerita humornya ada pada diri Cak Soleh yang sangat lucu sekali.

Original Soundtracknya juga enak-enak, yang paling ane suka  yang judulnya Biar Kusimpan Rasa Ini yang dinyanyikan oleh Maudy Ayunda dan Mengingatmu yang dinyanyikan oleh Angela Nazar. Selain itu ada Afgan juga melalui lagunya yang berjudul jauh, Sherina dengan lagunya yang berjudul Akan Ku Tunggu dan Ungu dengan judul lagunya Indonesiaku.

Pokoknya engga kalah dah animasi buatan Indonesia dibandingkan dengan animasi luar. Apalagi pas endingnya ada pesan “Tidak ada Kemenangan dalam Peperangan”.

Semoga Battle Of Surabaya merupakan pelopor film animasi Indonesia, sehingga nanti akan ada lagi film-film animasi karya anak bangsa yang bermunculan. Maju terus animasi Indonesia.

Buku Tulis (Best Seller)

Berkali-kali ane ke toko buku, di setiap rak-rak nya penuh dengan buku-buku. Mulia dari buku pelajaran, novel, komik, cerita anak, sampai dengan buku musik, semua nya ada disana tersusun rapi dan bersih. Disetiap rak-rak tersebut tersusun banyak buku dengan judul yang beraneka ragam dengan bermacam-macam penulis. Di rak-rak tersebut tersusun segudang ilmu pengetahuan dengan cover yang menarik-narik seakan ingin mengajak orang-orang yang melihat nya dengan ajakan “Ayo…, dong baca gue”.

Terkadang pengen sih beli mereka semua, tapi…, apa daya kocek terkadang kurang mendukung. Trus…, takutnya pas udah kebeli kaga kebaca, kan jadi mubazir. Hufffttt…., sambil mengernyitkan dahi ane berfikir mau beli yang mana ini. Yang ini ceritanya bagus, yang ini covernya menarik, yang ini judul nya idealis, yang ini harganya terlalu mahal, yang ini terlalu ilmiah, yang ini bagus nih…, tapi nanti dulu dah, keliling-keliling dulu.

Sambil mikir-mikir ane keliling-keliling dulu siapa tahu aja dapet buku yang pas nanti. Disetiap rak-rak tersebut ada banyak buku yang berlabel best seller. Biasanya ane lebih tertarik sama buku yang berlabel best seller. Kenapa ane tertarik ?,yaaappppssss…, alasan utamanya karena buku tersebut banyak dibeli oleh pembaca. Ane percaya Label “Best Seller” menawarkan bacaan yang menarik. Berdasarkan pengalaman-pengalaman ane “Best Seller” enggak pernah mengecewakan, dan enak untuk dibaca.

Sambil iseng-iseng ane mampir ke rak pejualan ATK (Alat Tulis Kantor). Disana  tersedia berbagai macam peralatan-peralatan kantor, mulai dari pulpen, pensil, pensil warna dan teman-temannya sekalian. Seketika ane melihat tumpukan buku tulis, waaahhh…, buku tulis, dan ane menghampirinya. sambil tertawa dalam hati ane berfikir ini baru “best seller”, hahahahahha….

Iya…, buku tulis tuh menurut ane “Best Seller” sejati. Tapi dicovernya enggak pernah tercantum label “Best Seller”. Mungkin buku tulis emang rendah hati, enggak mau sombong. Atau mungkin buku tulis emang minder, percuma jadi “Best Seller” kalo akhirnya nanti bakalan jadi bungkus gorengan, bungkus cabe-cabean atau tergeletak begitu saja jika sudah terisi penuh dan ditemani dengan debu. Mungkin karena kepolosannya yang belom terisi apa-apa sehingga buku tulis enggak pantas berlabel “Best Seller”. Padahal kan buku tulis penjualannya cukup signifikan, apalagi pas pergantian tahun ajaran.

akhirnya ane keluar dari toko buku tersebut, tanpa membebaskan sebuah buku pun keluar dari toko tersebut . Kebetulan kocek ane emang lagi sekarat. Tapi ane belajar dari buku tulis yang masih putih polos dan belum terisi apa-apa bahwa menjadi terbaik itu engga selalu harus dapet penghargaan. Terima kasih buku tulis…


Saturday 8 August 2015

Gantungkan Harapan Kepada Sergio Romero

Si Setan Merah berhasil meredam kekuatan armada Tottenham Hostpur pada pertandingan perdana Barclays Premiere League musim 2015/2016 dengan skor 1-0, di stadion Old Trafford. Walaupun satu-satunya goal yang diciptakan kegawang Spurs hasil dari goal bunuh diri dari pemain bertahan spurs, yaitu  Walker pada menit 22.

Walaupun hanya menang 1-0 di Old Trafford dan goal yang dihasilkan juga karena goal bunuh diri dari seorang walker pada menit ke-22, ane sebagai seorang manchunian tetap mensyukuri kemenangan yang didapat dengan susah payah pada laga perdana musim 2015/2016 ini, apalagi lawan yang dihadapi juga cukup tangguh, Tottenham Hotspurs penghuni peringkat lima liga inggris musim 2014/2015. Tiga point sudah dalam genggaman tim asuhan Luis Van Gaal pada laga perdana musim ini.

Pada pertandingan perdana ini sang meneer Van Gaal menurunkan lima pemain barunya yaitu, Sergio Romero, Darmian, Schneiderlin, Memphis Dhepay dan Schweinsteiger. Khusus untuk Romero, melihat penampilannya pada laga perdana ini sepertinya menurut ane do’i pantas untuk menggantikan seorang David De Gea yang sepertinya sudah ngebet banget mau pindah ke Real Madrid.

Mudah-mudahan saja penampilannya konsisten dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya. Sepertinya Van Gaal enggak salah mengajak kiper timnas Argentina ini untuk bergabung dengan Setan Merah, melihat performanya pada laga perdana melawan Spurs, yang sangat sigap menjaga gawang Manchester United dari gempuran para pemain Spurs.

Sepertinya para manchunian harus segera merelakan kepergian David De Gea dari Old Traffod ke Real Madrid. Sebelum statusnya free transfer, kan jadi lebih gondok kalau De Gea pindah ke El Real dengan status free transfer, udah kehilangan pemain besar terus enggak dapet apa-apa lagi. Ibarat kata pepatah sudah jatuh tertimpa tangga pula. Apalagi ane baca berita-berita dari media kalau De Gea sudah enggak fokus lagi menjaga gawang Manchester United, dan pikirannya sudah ke Real Madrid. Ya udaaaaaaahhhhhh…., mendingan di jual aja dah tuh pemain. Pemainnya juga udah engga punya hasrat untuk menjaga gawang Setan Merah, buat apa di bela-belain untuk bertahan.

 Sepertinya mulai dari pertandingan perdana Barclays Premiere League musim 2015/2016 ini ane sebagai seorang fans Manchester United harus mulai menggantungkan harapan keapada seorang Sergio Romero untuk menjaga gawang Manchester United dari gempuran penyerang-penyerang tim lawan, dan harus melupakan seorang David De Gea yang sempat ane bangga-banggakan karena penampilan-penampilan atraktifnya di beberapa musim terakhir ini dibawah mistar gawang Manchester United.

Terimakasih De Gea atas semua penampilan-penampilanmu dalam menjaga gawang Setan Merah. Mungkin kali ane akan mulai menggantungkan harapan ane pada seorang pria kelahiran Bernardo de Irigoyen, 22 Februari  1987 yaitu Sergio Romero. Kalau beberapa musim terakhir ane berharap kalau seorang David De Gea lah yang akan tampil menjaga gawang tim favourite ane Manchester United. Mungkin untuk musim ini ane akan berharap Sergio Romero lah yang bakalan tampil menjaga gawang Manchester United dari amukan para penyerang lawan.
 

out_this genk Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger