Saturday, 21 January 2012

Surat Untuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Gedung DPR/MPR
Deny seorang pemuda berusia 20 tahun malam itu tidak bisa tidur, padahal jam di dinding kamarnya telah menunjukkan jam 12 malam. Entah kenapa matanya pada malam itu sulit sekali dipejamkan.  Padahal tidak ada pertandingan sepak bola pada malam itu yang iya tunggu. Pikirannya pun malam itu melayang kemana-mana mengikuti bola matanya yang menelusuri setiap sudut kamarnya dan sulit untuk dipejamkan.  Didalam lamunannya pada malam itu, tiba-tiba terngiang salah satu debat di salah satu acara berita televisi pada salah satu stasiun televisi. Yang memperdebatkan kontroversi proyek ruang baru badan anggaran DPR yang akhir-akhir ini sedang ramai diperbincangkan.

Deny pun tiba-tiba tertawa sinis…, memecah lamunan nya. Lalu tiba-tiba rasa nasionalis-nya membuncah sebagai pemuda. Dalam hatinya pun ia berkata “Gilaaaa….., saat rakyat menderita mereka para wakil rakyat bersenang-senang”. Deny pun bangkit dari tempat tidurnya dan langsung membuka tas nya dan mengambil buku lalu menyobek selembar buku tersebut  pada bagian tengahnya dan menodainya dengan tinta. Yupsss…., Deny malam itu membuat secarik surat untuk para anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat ).





Yth, Anggota DPR  yang membaca surat ini
di Gedung DPR
Jakarta


Assamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam Sejahtera,

Dalam malam yang gelap saya menulis surat ini, ditemani oleh pijar lampu yang agak redup dan suara jangkrik yang takut-takut. Semoga surat ini dapat berguna sebagai bahan intropeksi untuk Bapak/Ibu yang membacanya. Saya sangat berterima kasih sekali  karena Bapak/Ibu masih berkenan untuk membaca surat yang tidak berguna dari saya ini. Semoga surat ini dapat bermanfaat bagi semuanya dan tidak menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan.

Mungkin saya orang yang tidak pandai untuk berbasa-basi. Seperti  yang saat ini sedang ramai diperbincangkan diberbagai media baik itu koran, majalah, media online, radio dan televisi tentang kontroversi proyek ruang baru badan anggaran DPR yang sangat menyakiti saya sebagai pemuda dan rakyat kecil di negeri tercinta ini.

Semua di negeri ini sudah tahu kalau Bapak/Ibu yang duduk di gedung DPR adalah wakil rakyat yang mewakili dua ratus juta lebih penduduk di negeri ini. Bapak/Ibu juga wakil dari rakyat kecil seperti saya ini dan rakyat-rakyat kecil lainnya di negeri ini. Bapak/Ibu juga harus sadar bahwa Bapak/Ibu juga dapat duduk sebagai anggota DPR berkat suara-suara dari rakyat kecil. Mana janji-janji Bapak/Ibu waktu itu yang membuat kami melayang-layang oleh janji-janji perubahan yang Bapak/Ibu kumandangkan ditelinga kami. Apakah perubahan seperti saat ini yang Bapak/Ibu maksud waktu itu adalah perubahan kearah yang lebih sulit, yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya.

Proyek ruang baru badan anggaran DPR sangat menyakiti saya dan mungkin seluruh rakyat di negeri ini. Bagaimana tidak saat saudara-saudara kita masih ada yang tidur beralaskan tikar, kardus dan lantai serta berselimut angin malam yang dingin dan rasa ketakutan di pinggir jalan. Saat para penerus negeri ini masih ada yang menuntut ilmu dengan ketakutan, takut atap gedung sekolah nya runtuh. Saat masih ada anak-anak yang tidak dapat menikmati pendidikan dan mereka harus meminta-minta di jalan saat teman-temannya sedang asyik menuntut ilmu. Saat saudara-saudara kita masih ada yang kelaparan dan mengais-ngais makanan di tempat sampah.

Apakah Bapak/Ibu masih tega menyakiti kami dengan duduk diatas kursi dengan harga bermiliyaran rupiah buatan luar negeri. Apakah saudara-saudara kita di negeri ini tidak becus untuk membuatkan kursi ?. Atau kursi buatan luar negeri dapat membuat Bapak/Ibu tertidur dengan pulas saat sedang sidang sehingga dapat melupakan masalah-masalah di negeri ini yang membuat kepala Bapak/Ibu ingin pecah. Bagaimana Bapak/Ibu dapat merasakan panasnya dan sulitnya kehidupan anak-anak jalanan jika Bapak/Ibu mempunyai ruang kerja yang mewah yang dilengkapai dengan AC yang dingin.

Apalagi bila saya ingat proyek pemebetulan WC  gedung DPR, yang kabarnya bernilai kurang lebih Dua Milyar Rupiah. Sungguh menyakitkan bila kita bayangkan dengan kondisi saudara-saudara di negeri ini yang kesulitan air bersih dan masih tinggal ditempat yang tidak layak. Apalagi masih ada saudara-saudara kita dinegeri ini yang masih buang air ditempat-tempat yang tidak layak, seperti di sungai atau dikali-kali.

Sekian surat dari saya, semoga surat ini dapat bermanfaat untuk kita semua terutama untuk saya. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenaan di hati tolong dimaafkan. Tetapi yang saya tulis pada surat ini adalah keyataan yang ada pada negeri ini.


Wassalam Mualaikum warahmatullahi wabarakatuh 



Setelah menulis surat itu deni lalu membuang surat yang baru saja ia tulis ke tempat sampah. Karena ia bingung kemana surat itu akan ia kirim, dan apabila ia kirim apakah suratnya akan dibaca. Dan dia juga takut apabila surat itu ia kirim, ia akan mendapatkan banyak masalah yang harus ia hadapi.

Deni pun segera kembali membaringkan badannya ke tempat tidurnya, dan tak lama kemudian matanya pun terpejam.




0 comments :

Post a Comment

Tolong Komentarnya ya gan....!!!

 

out_this genk Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger