Master Social Network

Matanya masih saja melotot di depan laptopnya, sudah 5 jam dia memelototi laptopnya. Sejak bangun tidur jam 5 pagi tadi dia langsung berkutat dengan laptopnya…,entah apa yang dia kerjakan di laptopnya, sepertinya tidak ada hal yang penting yang dia kerjakan dengan laptopnya itu. Sekarang tepat pukul 10 pagi, tetapi ia masih saja berkutat dengan laptopnya itu, sepertinya ia lupa akan segala-galanya, lupa akan makan,  lupa akan minum, sampai-sampai ia lupa untuk sholat subuh…., padahal ibunya sengaja membangunkannya  pagi-pagi agar dia dapat menlaksankan sholat subuh.

Sampai terdengar suara ibunya dari luar kamarnya , “Dhody…, cepat bangun sudah siang nih…, kamu gag lihat apa matahari udah bersinar,….”. Mungkin ibunya mengira bahwa anaknya itu tidur kembali saat dibangunkan tadi pagi. “Iya…,iya bu…,dhody dah bangun kok dari tadi “ Dhody menjawab pertanyaan Ibunya sambil asyik mengomentari status teman facebook nya.”Ah….dasar si Joko dodol…,ada-ada aja dia bikin status….”. Lalu terdengar kembali suara ibunya, “Dhod….,kamu udah mandi apa belum toh nak “. Tetapi pertanyaan  ibunya itu tidak digubrisnya karena ia semakin asyik dengan laptopnya.

Aahhhh…bosen dah gw….,ganti ke twitter ah….

Status di facebook nya itu menandakan bahwa ia akan beralih ke twitter, dan secara tidak langsung juga memberitahukan kepada teman-teman facebook nya kalo masih ingin berinteraksi dengan nya lewat dunia maya, langsung aja ke akun twitter miliknya. Dhody pun semakin  asyik saja dengan laptop nya itu, dan semakin melupakan keadaan di sekitarnya.

Jam pun menunjukkan pukul  11.30, tetapi keadaan Dhody masih tetap seperti tadi, tetap memelototi laptop, entah social network apalagi yang sedang ia mainkan. Seketika pandangan nya pun beralih ke pintu kamarnya, ketika ada seseorang yang  membuka pintu kamarnya. Dhody pun semakin terkejut ketika mengetahui bahwa yang memebuka pintu kamarnya itu, ternyata ibu nya sendiri. Sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, ibunya pun berkata dengan nada yang agak lebih tinggi dari biasanya. “Oawalaaahhhhh….toh nak…,dari tadi ini toh yang kamu kerjakan,sampai-sampai kamu tidak menghiraukan Ibu”. Dhody pun hanya bias tertunduk  tanpa mengeluarkan sepatah kata pun dari mulutnya.”Sepertinya tidak ada hal yang lebih penting lagi daripada melototi laptopmu itu, sampai-sampai kamu lupa segalanya toh nak, lupa mandi, lupa makan, lupa sholat…..”. Dhody pun masih terdiam saja mendengarkan Ibunya, yang semakin  tidak bisa  dihentikan. “Kalo kamu masih tetap disitu ibu gag akan segan-segan untuk menjual laptop mu itu “. Seketika Dhody pun segera bergegas mengambil handuk dan berlari menuju kamar mandi.

“Mungkin sering kita tidak sadari, bahwa banyak sekali yang kita lupakan bahkan kita lewatkan hanya karena asyik bermain social network entah itu facebook, twitter, koprol, flickr, tumblr, ataupun social network lainnya. Dan tak sedikit pekerjaan-pekerjaan yang terbengkalai karena kita lebih asyik bermain social network, padahal tujuan utama kita bukan untuk bermain social network, mungkin untuk mengerjakan tugas, mencari referensi ataupun yang lain-nya, bahkan semua itu terlupakan ketika sudah memulai membuka social network, kita pun seakan menganggap sepele pekerjaan yang tadinya kita anggap sangat penting.

Mungkin banyak diantara kita yang pertama kali kita buka ketika ber-internet ria  adalah akun-akun dari social network yang kita miliki ( termasuk ane juga gan….). Seperti halnya sih Dhody yang sudah kecanduan social network, sampai-sampai ia tidak menghiraukan keadaan di sekitarnya, bahkan dirinya pun sampai tak ia hiraukan, ia lupa sholat, ia lupa makan ,lupa minum dan lupa yang lain-lainnya…. Bahkan ia baru mau beranjak meninggalkan laptopnya ketika ibunya mengancam akan menjual laptopnya, ia segera bergegas  meninggalkan laptopnya apa karena takut  oleh ibunya atau ia takut bila laptopnya dijual ia tidak bisa berinteraksi lagi dengan teman-teman social networknya. Terkadang kita suka lupa akan hal – hal yang lebih berharga untuk kita oleh hal – hal yang biasa – biasa saja, bahkan hal –hal yang tidak berguna sama sekali oleh kita.”